Menghargai itu Sangat Berharga

Menghargai seseorang adalah bentuk penghargaan. Sebagaimana semua orang tahu bahwa penghargaan diberikan oleh seseorang yang mahal harganya.

Menghargai usaha seseorang pun sejatinya adalah bentuk tertinggi dan terpuji bagi seseorang. Karena tingkat manusiawi tertinggi jatuh kepada manusia yang menghargai.

Memberikan ‘harga’ kepada seseorang berarti si pemberi memiliki banyak diri yang berharga. Memberikan nilai tambah,  kredit dan sekedar pujian atas sesuatu yang diraih adalah memanusiakan manusia.

Penghargaan biasanya diberikan dari seseorang atau komunitas yang ‘tinggi’. Maka dengan kita yang Memberikan penghargaan itulah kita bisa meninggikan derajat diri dan orang lain.

Meremehkan seseorang dan tak menghargai adalah bentuk tercela dari seorang yang buruk. Karena dari pikiran, kata dan nilai saja Ia tak punya.

Percayalah bahwa semua yang kita hargai itu sangat berharga. Semua bentuk penghargaan berarti bagi semua mahkluk. Jadi mulailah untuk menghargai demi menjadi orang yang berharga. 

Catatan berbalut Pesan

Dari mata turun ke penilaian. Dari yang ada di ujung kepala sampai kaki pun boleh tak luput Dari pengelihatan. Apapun itu ya wajar saja sih karena semua Dianugerahi mata.

Semua boleh bilang a b c dan apapun itu bebas kok. Memang sih, kalau menilai itu nggak perlu sesuai dengan kenyataan. Menilai kadang tak perlu dibarengi oleh pengamatan, analisis bahkan mengenali terlebih dahulu.

Karena tidak perlu tahu begitu banyak untuk menilai. Cukup simpel dan sederhana saja untuk melabeli seseorang didepan mata atau yang melintas sekilas.

Semua boleh menilai tapi sekedar mengingatkan bahwa persepsi dan penilaian itu tak baku. Kenapa? Bukankah opini itu bebas? Tapi tunggu dulu. Opini manusia itu berbeda dengan fakta. Fakta jelas lebih diutamakan dan berlaku pada sekitar. Jadi baik dan buruk itu Berkaca pada fakta.

Sedangkan opini atau penilaian itu masih abu-abu dan cenderung belum mengenal tentang apa-apa dibaliknya dan yang melatarbelakangi suatu sebab seseorang bisa seperti itu.

Walaupun seorang yang cerdas atau penganalisis pun tentu belum bisa menjamin seseorang bisa menilai secara tepat dan akurat. Karena memang yang manusia terbatas penglihatan nya dan pengetahuan nya.
Pendapat memang bebas. Dan menilai juga oke oke saja. Tapi jika berlawanan 180 derajat dengan fakta hanya demi kepuasan dalam menilai itu gawat sekali. Anda bisa menilai suatu benda mati atau karya atau apapun. Namun jika menilai manusia maka bisa jadi bumerang,  efek dan dampak yang ditimbulkan.

Karena pada dasarnya penilaian orang itu tak bisa sepenuhnya ditanggapi dengan sikap “bodo amat”

Karena juga manusia memiliki hati, empati dan perasaan yang jika tak dirasa sesuai akan melawan.

Setajam dan hampir mendekati penilaian yang benar pun tidak bisa dilakukan semata-mata untuk memuaskan lisan.

Semua boleh menilai, tapi apakah kau sudah terlalu bernilai? Bahkan jika menilai diri saja belum bisa buat apa? Setidaknya membuat diri menilai itu lebih baik daripada menjadi tukang menilai orang lain.