Teman atau Pasangan?

Pilihan dari judul diatas sangat klasik! semuanya bebas dan berbeda dalam menjawabnya. Ketika teman terasa menyebalkan pasti akan memilih pasangan. Namun ketika pasangan terasa membosankan, semua memilih berkumpul kepada teman. Ketika sedang haus cinta pasti memilih pasangan dan ketika sedang ingin hiburan pasti berlari kepada teman.

Ketika asyik bertemu dengan teman lama, kadang obrolan masa lalu lebih asyik daripada membicarakan masa depan hubungan dengan pasangan yang tak kunjung jelas. Lalu disaat mengadu, rata-rata lebih memilih pasangan karena alasan rahasia dan tidak akan menyebar layaknya kepada teman-teman. Saat sedang butuh membunuh sepi, teman-teman siap menghibur namun pasangan lebih tahu.

Keduanya bisa, pilih saja dan rasakan mana yang lebih enak? mana yang lebih nyaman? entahlah, kadang semua orang memprioritaskan pasangan dan teman sesuai dengan kebutuhannya. Sangat kurang bisa disimpulkan dan dijelaskan mengapa. Mereka juga punya kekurangan tapi Mereka pun punya dunia masing-masing.

Berbagai opini selalu memperdebatkan hal ini. Tidak apple to apple sih tapi menarik jika seseorang mengalaminya. Bukan sekedar beropini tanpa merasakannya, seseorang harus masuk ke dalam lingkaran pilihan tersebut. Ada yang memilih teman dan ada juga yang memilih pasangan. Sebenarnya fungsi kehadiran Mereka bisa dibilang berbeda sekalipun jika sedang lelah semua orang bebas memilih kepada siapa Ia datang.

Menempatkan pertemanan dan asmara kepada posisinya tak mudah. Seorang teman kadang rindu berkumpul karena temannya lebih asyik kepada pasangannya.

“Lupa ya sama temen kalo udah punya pacar!” Salah satu kalimat yang sering terucap di dunia nyata, novel, cerita fiksi dan bahkan pengalaman sebagai korban atau pelaku.

“Kenapa lebih asyik dan milih temen sih!?” Ucap seorang pasangan yang kadang heran dengan si Pria. Pasangannya lebih memilih bermain dengan temannya hingga lupa waktu.

Bingung? semua juga sama. Sisi lingkungan pertemanan dan asmara selalu muncul dan dibutuhkan. Tak bisa memadamkan salah satunya apalagi keduanya. Teman membantu dalam perjalanan hidup begitu pula pasangan yang membantu perjuangan dalam hidup yang posisinya berbeda.

Ketika pasangan yang mengerti, perhatian dan menerima apa adanya dihadapkan dengan teman yang memiliki solidaritas, selalu membantu dan mempunyai kepedulian tinggi lalu bagaimana cara memilihnya? atau Mereka lah yang harusnya memilih? Mempunyai teman yang sejati dan memiliki pasangan yang mencintai adalah anugrah. Menghapus salah satu dari Mereka bukanlah bentuk bersyukur.

Tidak usah pusingkan dan permasalahkan. Kadang hidup butuh kebingungan, sindiran dan pilihan. Pilihan bukan cuma memilih satu dan membuang semuanya. Pilihan tergantung kepada siapa yang didahulukan sesuai waktu dan posisinya tanpa melupakan pilihan lainnya. Mereka juga punya kehidupan. Teman-teman juga mempunyai pasangan dan teman juga.

Meletakkan pada posisi pertama, kedua, ketiga dan seterusnya pada sebuah keadaan. Hanya perlu menggesernya sedikit tanpa harus menghapusnya.

Dan begitulah seterusnya.

Published by

Azry

Berfikir dengan gambar Berekspresi dengan gambar Berbicara dengan gambar Bergerak dengan gambar

Leave a comment