Teori yang Sama Namun Praktek yang Berbeda

Dalam sains atau ilmu pengetahuan pun memang begitu. Jika 1000 kali hasilnya a tapi begitu penelitian yang ke 1001 hasilnya b ya harus secara ilmiah di tulis b.

Banyak orang bilang, motivator atau inspirator yang berkata “bla bla bla” dan ini serta itu pun layaknya menjadi kunci atas jawaban hidup dan kesuksesan. Jika berusaha maka bisa berhasil. Jika begini tak mungkin gagal.

Ya memang benar, tiap segala sesuatu pasti ada solusi dan apapun itu sebagai usaha maksimal. Karena memang usaha tak mengkhianati hasil. Tapi memang ini adalah tentang prosesnya.

Kadang usaha seseorang bisa terhenti, terlambat dan terhambat pada proses. Karena semua pun mengakui bahwa gelombang dan jalan terjal itu ada. Bahkan sebaiknya kita pun kadang sampai mencaci teori dan menyebut bahwa teori itu sifatnya membuai atau membohongi dengan kalimat semangat.

Sebenarnya teori tidaklah salah. Hanya saja berbeda pada prosesnya. Tujuan dan output itu sama, hanya saja dipengaruhi lingkungan, privilege,  bantuan dan apapun itu. Bahkan mukjizat pun berpengaruh sebagai keajaiban.

Sering kali kita menganggap “kenapa si a bisa? Padahal usaha si b sama keras nya?”

Percayalah itu tak ada jawabannya,  karena hidup itu misteri. Sekalipun kamu mencarinya maka tak akan semudah itu. Karena tugas manusia hanya berdoa dan berusaha. Jangan terlalu mengeluh pada proses. Karena kita tak tau apakah mereka terbantu faktor lain atau tidak?

Karena kita diciptakan berbeda dan lingkungan pun berbeda maka ini jelas lah perbedaannya. Usaha yang sama pun pada kedua orang belum tentu berujung hasil yang sama.

Tapi sejauh mana kesabaran dan kegigihan adalah yang bernilai saat dalam proses. Jika gagal, tapi merasa sudah berusaha maksimal mungkin itu maksimal menurut diri sendiri.

Bayangkan saja banyak orang yang lebih super maksimal berusaha di saat kita tertidur pulas dalam kamar yang sejuk. Karena mereka menghargai waktu dan itulah memengaruhi perbedaan.

Karena pola waktu, jam kerja, etos kerja dan bahkan cara metode juga turut berperan dihitung dalam usaha.

Praktek memang berbeda dan tak semudah itu. Maka dari itu sebelum berusaha, pentingnya memahami hal ini adalah hal yang patut di perhitungkan. 

#cutecutters

Kalau memang nanti tidak bisa bersama? lalu untuk apa kebersamaan selama ini?

Ada sebuah cerita tentang sepasang kekasih yang bernama Danny dan Nadia. Mereka berbincang-bincang asyik dan berbagi tawa sangat lepas. Mereka saling berbalas cerita diselingi tawa dua sejoli yang sedang manis-manisnya. Hingga tak terasa beberapa menit, suara tawa mulai perlahan-lahan menghilang dan reda.

Kenapa? ternyata Danny perlahan-lahan mengatakan sesuatu kepada Nadia tentang hal yang membuat Nadia yang sebenarnya periang menjadi kepikiran sesuatu. Nadia diam seribu bahasa karena kata-kata dari Danny.

Danny berkata padanya “Nadia, kalau Kita nanti nggak bisa bersama bagaimana?”

“Aku mau Kamu siap buat melanjutkan hidup jika memang Kita nggak lagi bisa bersama” Lanjut Danny.

Dua kalimat yang terucap dari mulut Danny itulah yang membuat Nadia yang biasanya riuh dalam berbicara menjadi diam tanpa kata. Nadia hening seketika dan berkaca-kaca matanya. Sungguh pertama kalinya Danny melihat Nadia yang terlihat kacau seperti ini.

Dengan beberapa menit berlalu diselingi air matanya yang jatuh, Nadia diselimuti banyak pikiran-pikiran layaknya Danny yang akan jenuh nanti dengannya, Danny menurutnya akan memilih wanita lain dan juga Danny akan pesimis dengan hubungan Mereka. Gadis itu sedang mengalami pergolakan dalam hatinya.

Dengan jari-jarinya yang sibuk menyeka air matanya Nadia akhirnya bersuara “Kalau Kita nggak bisa bersama lagi, buat apa kebersamaan Kita selama ini?”

Mata sayu Nadia memandangi mata Danny yang penuh rasa bersalah karena menanyakan pertanyaan konyol seperti itu.

“Kita udah bertahun-tahun, apa semua hidup cuma tentang datang dan pergi?” sambung Nadia dengan terisak-isak.

“Apa kebersamaan Kita nggak boleh abadi? walaupun Kita pasti akan mati” Lanjut Nadia lagi bertanya pada Danny.

Danny menjawab singkat dengan menenangkan Nadia “Kita pasti berusaha supaya selamanya, tapi kalau pada akhirnya berbeda?”

“Kalau Kamu bilang begitu, buat apa Kamu berusaha? buat apa Kamu datang ke kehidupan?” Tanya Nadia balik.

“Buat apa? kenapa nggak diam aja dalam hidup?” Tanya Nadia lagi.

“Karena menurut Kamu segalanya akan percuma kan? iya kan?” Tanya Nadia terakhir bertanya sembari melepaskan tangan Danny dan pergi.

Danny tak bisa menjawabnya, ternyata Nadia memang sangat mencintainya. Danny merenung sejenak tanpa bisa menghindarkan kepergian Nadia yang meninggalkannya barusan. Danny merasa aneh, pesimis, sedih dan bingung dengan dirinya sendiri bersama Matahari yang tenggelam sore ini.

#

Sebuah cerita yang memang pasti dialami kepada setiap pasangan. Bukan karena alur cerita namun lebih kepada makna dari kata-kata yang terucap. Siapa? Danny? atau Nadia? keduanya. Danny memang terlihat terlihat pesimis, namun lebih dari itu Dia hanya ingin menanggapi takdir dengan bijak. Danny bukan membuang kesetiaan kepada Nadia, namun Danny hanya mengumpamakan dengan kata pengandaian yang lebih visioner. Danny hanya tidak bisa menjawab pertanyaan Nadia yang ternyata memandang sesuatu yang Ia kira benar ternyata salah. 

Kesalahan Danny hanyalah terlalu cepat menyimpulkan dan mengungkapkan. Padahal tidak perlu berpikir berlebihan juga. Semua sesuatu pasti ada kemungkinan-kemungkinan sesuai dan tidak sesuai dengan rencana. Oke, Kita boleh menggunakan pemikiran tersebut namun jangan terlalu jauh dalam bayang-bayang kegagalan.

Banyak memang pasangan yang memang akhirnya tidak ditakdirkan untuk bersama. Tapi jangan hanya berpikir tentang semua orang yang gagal saja. Ada baiknya digunakan dalam mewaspadai saja untuk membangun semuanya supaya lebih baik. Lihatlah semua yang berhasil juga untuk memotivasi dan haruslah berimbang dalam menentukan sisi berhasil atau tidak berhasil. Intinya berusahalah dahulu dimana saat ini sedang berlangsungnya usahamu juga.

Nadia hanyalah gadis dengan tipe berusaha dan tidak ingin pesimis. Ia melihat sesuatu dengan usahanya dan berprinsip bahwa hasil tak akan mengkhianati usaha tiap-tiap orang. Nadia selalu optimis hanya saja ketika semua tidak bisa sesuai pada rencana, Nadia akan pasti bersedih sangat dalam.

Sebenarnya wajar saja jika bersedih disaat kehilangan namun semua ada batasan-batasan yang jangan sampai membuat diri sendiri menjadi lemah.

Memang tidak akan ada yang baik-baik saja jika seseorang yang terbaik telah meninggalkan. Namun semua ditakdirkan untuk baik kembali dan berhak bahagia kembali. Kehilangan satu orang? didunia ini masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang belum diperlihatkan.

Baik Danny dan Nadia memang wajar saja memandangnya. Karena pasangan hidup memang misteri, tugas setiap orang hanyalah berencana, menjalaninya dan menanggapi hasilnya dengan bijak.

Ketika sedang berusaha, jangan meninggikan hasil! fokus saja demi dirinya dan buatlah yang terbaik baginya. Untuk segala kebersamaan dalam waktu yang lama harus dipertahankan dan disyukuri bukan untuk dipertanyakan nanti-nantinya. Segalanya perlu direncanakan namun tak perlu meletakkan diri pada bayangan kegagalan masa depan.

Jika Ia bertanya “Kalau memang nanti tidak bisa bersama bagaimana?

Maka jawablah “lalu untuk apa kebersamaan selama ini?”